KISAH
DESAKU
Oleh:
MEGAWATI
Saya bertempat tinggal di desa darek kecamatan praya
barat daya lombok tengah desaku terkenal dengan bahasa yang has yaitu meriaq meriqu soalnya daerah ku bagian
selatan atau lauq namun desaku ini
sangat aman namun kata banyak teman teman saya yang mengatakan desa tempat
tinggal mu itu rawan padahal tidak rawan tetapi benar sih pernah kejadian di
desa saya pernah terjadi pertikain antara desa tapi satu kecamatan pernah terjadi
waktu tahun 2016 satu tahun yang lalu terjadi perkelahian antar satu kecamatan
beda desa aku tidak tahu penyebabnya apa banya isu penyebabnya padahal tidak
besar yaitu ketika malam takbiran di desa saya darek tempatnya mengadakan
takbiran keliling ada seorang laki-laki berasal dari desa pelambek nama desanya
padahal satu kecamatan desa tetangga seorang laki-laki tersebut tersinggung
karna tidak dikasi lewat padahal dia mau ngebutin montornya padahal orang lagi
takbiran kelililing.
Ironisnya laki-laki tersebut melapor ke
kelurganya, selang satu hari kelurga dari pihak laki-laki tersebut menyerang
desa saya dengan membawa parang warga dari desaku ketakutan semua dusun panik
akan hal itu soalnya kejadian pertama di kampung saya soalnya kampung saya aman
dan tidak pernah terjadi hal-hal seperti perkelahian tersebut, tetapi desaku
berterimakasih kepada pihak polsek praya barat daya yang sudah mengamankan
kejadian tersebut untungnya tidak ada korban jiwa dan tidak ada darah yang
berceceran.
kampung saya heboh di perbincangkan dan masuk juga di
kabar berita (Koran) dan anehnya juga banyak sekali yang buat hastag pray for
darek di facebook tapi kenyataannya desa
saya aman kok disaat perkelahian itu terjadi alhamdulillah tidak ada korban
jiwa terlepas dari cerita itu saya ingin
menceritakan tentang desaku.
Di desaku mayoritasnya beragama islam dan masyaraktnya
kebanyakan bekerja sebagai buruh tani desaku masih sangat kental dengan adat
istiadatnya seperti acara pernikahan masih menggunakan gendang beleq. desaku
juga masih banyak sawah-sawah yang masih terbentang luas.
Sekian dari cerita desaku maaf bila ada salah kata dalam
penulisan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar