Kamis, 08 Juni 2017

KISAH DESAKU


KISAH DESAKU
Oleh: MEGAWATI

            Saya bertempat tinggal di desa darek kecamatan praya barat daya lombok tengah desaku terkenal dengan bahasa yang has yaitu meriaq meriqu soalnya daerah ku bagian selatan atau lauq namun desaku ini sangat aman namun kata banyak teman teman saya yang mengatakan desa tempat tinggal mu itu rawan padahal tidak rawan tetapi benar sih pernah kejadian di desa saya pernah terjadi pertikain antara desa tapi satu kecamatan pernah terjadi waktu tahun 2016 satu tahun yang lalu terjadi perkelahian antar satu kecamatan beda desa aku tidak tahu penyebabnya apa banya isu penyebabnya padahal tidak besar yaitu ketika malam takbiran di desa saya darek tempatnya mengadakan takbiran keliling ada seorang laki-laki berasal dari desa pelambek nama desanya padahal satu kecamatan desa tetangga seorang laki-laki tersebut tersinggung karna tidak dikasi lewat padahal dia mau ngebutin montornya padahal orang lagi takbiran kelililing.
                        Ironisnya laki-laki tersebut melapor ke kelurganya, selang satu hari kelurga dari pihak laki-laki tersebut menyerang desa saya dengan membawa parang warga dari desaku ketakutan semua dusun panik akan hal itu soalnya kejadian pertama di kampung saya soalnya kampung saya aman dan tidak pernah terjadi hal-hal seperti perkelahian tersebut, tetapi desaku berterimakasih kepada pihak polsek praya barat daya yang sudah mengamankan kejadian tersebut untungnya tidak ada korban jiwa dan tidak ada darah yang berceceran.  
            kampung saya heboh di perbincangkan dan masuk juga di kabar berita (Koran) dan anehnya juga banyak sekali yang buat hastag pray for darek di facebook  tapi kenyataannya desa saya aman kok disaat perkelahian itu terjadi alhamdulillah tidak ada korban jiwa  terlepas dari cerita itu saya ingin menceritakan tentang desaku.
            Di desaku mayoritasnya beragama islam dan masyaraktnya kebanyakan bekerja sebagai buruh tani desaku masih sangat kental dengan adat istiadatnya seperti acara pernikahan masih menggunakan gendang beleq. desaku juga masih banyak sawah-sawah yang masih terbentang luas.  
            Sekian dari cerita desaku maaf bila ada salah kata dalam penulisan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar