Kamis, 08 Juni 2017

Puisi "ANGAN KU (ANAK PETANI)


ANGAN KU (ANAK PETANI)


Berpaling diri di terik mentari
Mata melotot kehamparan padi
Telinga mendengar burung pipit bernyanyi
Terlihat mineral di setiap jejak kaki
Sambil menatap harapan tiada pasti

Setiap tenaga hanya air mata siksa
Manghapus luka diantara derita
Muka bermuram durjana
Bagai derit pintu berengsel tua

Hidup terbuang kealam sepi
Hanya terus menanti rahmat ilahi
Begitu nasib anak petani
Semua tidak mau perduli

Aku semakin tercampak dan tersingkirkan
Dicap sebagai anak tiada kehormatan
Karena status petani tanaman
Bukan itu yang aku inginkan

Aku ingin keperdulian
Dari tuan-tuan yang berpendidikan
Dari nyonya-nyonya yang berjabatan

Bukan hanya harapan dalam khayalan
Terbuai mimpi dalam keserakahan
Para pemimpin yang tiada berprikemanusiaan

Dalam khayal dan angan ku 
Terselip sebuah cita-cita yang begitu haru
Walau ironis namun yang pasti
Kelak aku bakal calon Negara ini


Sumber:
Teluk Beringin, 14 Juni 2013







Tidak ada komentar:

Posting Komentar